aqu sayang bunda q

Rabu, 09 Mei 2012

IKM


MERANCANG PENDEKATAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


A.    UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Tujuan Nasional mencakup tercapainya kemampuan hidup sehat bagi seluruh rakyat Indonesia dimana untuk itu perlu ditingkatkan upaya untuk memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau. Sejalan dengan meningkatnya pendidikan, perubahan sosial budaya masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maka sistim nilaipun berubah. Masyarakat semakin menuntut pelayanan yang bermutu dengan menggunakan peralatan yang canggih. Rumah sakit sebagai mata rantai pelayanan kesehatan mempunyai fungsi utama penyembuhan dan pemulihan. Rumah sakit ini bersama dengan puskesmas melalui jalur rujukan di harapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi masyarakat. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan maka fungsi pelayanan rumah sakit secara bertahap perlu ditingkatkan agar menjadi lebih efisien, sehingga dapat menampung rujukan dari puskesmas dan sarana kesehatan lainnya. Sehubungan hal tersebut maka perlu ada kebijaksanaan Departemen Kesehatan tentang peningkatan mutu dan  upaya- upaya yang dijalankan.

Pelayanan di rumah sakit untuk sementara ini oleh Departemen Kesehatan sedang diupayakan agar  meningkatkan mutu pelayanan dimana juga akan diperhatikan pula akan peningkatan kemampuan dari SDM yang dimiliki oleh setiap rumah sakit. Mutu pelayanan suatu rumah sakit merupakan hasil akhir dari interaksi dan ketergantungan satu sama lain.

Upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit sangat berhubungan dengan struktur seperti : sarana fisik, perlengkapan dan peralatan , organisasi dan manajemen , keuangan, tenaga, saran dan prasarana lainnya dan tidak ketinggalan juga melibatkan berbagai proses adalah semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya dalam interaksi profesional dengan pasien. Sehingga proses adalah merupakan apa dan bagaimana kegiatan profesional tersebut.

Dimana dapat dilihat dari Output  adalah hasil-akhir dari kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien. Sedangkan mutu pelayanan rumah sakit merupakan hasil akhir interaksi antara struktur dan  proses sehingga mutu pelayanan yang baik sebagian besar tergantung dari mutu struktur dan mutu yang baik pula di rumah sakit. Sedangkan output yang buruk adalah disebabkan struktur atau proses yang juga buruk.


B.     FIVE LEVEL PREVENTION

1.       PERLINDUNGAN KESEHATAN ( Promosi Kesehatan (Health Promotion))

Pencegahan yang  dilakukan dengan pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
Contoh:
a.       Masyarakat bergotong royong untuk membangun WC umum atau membuat selokan untuk memperbaiki sanitasi lingkungan sekitar mereka
b.      Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup bagi tubuh
c.       Rekreasi atau hiburan untuk perkembangan mental dan sosial
d.      Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.

2.      PERLINDUNGAN UMUM DAN KHUSUS TERHADAP PENYAKIT-PENYAKIT TERTENTU (general and specific protection)

upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu.
Contoh:
a.       Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN )
b.      Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalkan pasien yang terkena flu burung ditempatkan di ruang isolasi.
c.       Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja dengan menggunakan alat perlindungan diri.
d.      Pengendalian sumber-sumber pencemaran, misalnya dengan kegiatan jumsih “ jum’at bersih “ untuk mebersihkan sungai atau selokan bersama - sama.
e.       Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS
f.       penggunaan sarung tangan & masker saat bekerja sbg tenaga kesehatan




3.      PENEGAKKAN DIAGNOSA SECARA DINI DAN PENGOBATAN YANG CEPAT DAN TEPAT (early diagnosis and prompt treatment)

Mendeteksi dini dan menentukan diagnosa awal  untuk mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular dan untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
Contoh :
a.       Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda – tanda anemia diberikan tablet Fe dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi
b.      Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker
c.       Pengobatan gratis untuk lansia yang menderita penyakit hipertensi

4.      PEMBATASAN KECACATAN (dissability limitation)

pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
Contoh :
a.       Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat
b.      Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak melakukan gerakan – gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada kaki yang cacat.

5.      PEMULIHAN KESEHATAN (rehabilitation)

Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat. Untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan-latihan tertentu.. Pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.

a.       Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan pemakai NAPZA dan lain – lain.
b.      Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan, misalnya dengan tidak mengucilkan mantan PSK di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal.
c.       untuk yang baru dalam tahap pemulihan cacat, misalnya cacat kaki,  diperlukan latihan – latihan agar kaki bisa cepat berfungsi normal kembali, dengan melatih kaki lewat gerakan – gerakan ringan, bangun, duduk, berdiri, kemudian berjalan.

C.    PROSEDUR KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI

Mengacu pada pendekatan surveilans epidemiologi yang diakui sebagai applied epidemiology, kemudisn dilakukan modifikasi maka dikemukakan metode pendekatan sebagai berikut:

1.      Menentukan kejadian/masalah kesehatan, kemudian dirinci apabila melihat distribusi atau dibuat  kerangka kausasi untuk analisis hubungan.
2.      Mengumpulkan hasil-hasil penelitian, baik yang sifatnya primer maupun yang sekunder, yang sesuai dengan kejadian yang dijadikan masalah.
3.      Melakukan analisis pada tiap-tiap hail-hasil penelitian tersebut, yang memenuhi syarat.
4.      Melakukan collapsing untuk mengambil kesimpulan, yang dapat secara  kualitatif maupun kuantitatif.
5.      Menyusun suatu informasi epidemiologi dari kesimpulan tersebut.
6.      Menyebarkan informasi tersebut, terutama kepada pihak-pihak yang membutuhkan.






Epidemiologi mempunyai 3 prinsip pendekatan, yaitu:
1.      Selalu melibatkan kelompok penduduk, bukan individu.
2.      Selalu membandingkan satu kelompok dengan kelompok lain.
3.      Selalu memperhatikan kelompok dengan suatu kejadian dan kelompok lain tanpa kejadian. Kelompok dengan kondisi tertentu lebih sering memiliki suatu karakteristik tertentu dari pada kelompok tanpa kondisi tersebut. Kelompok yang lebih sering memiliki karakteristik tertentu tersebut dinamakan kelompok dengan resiko tinggi.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar